SIGNATURE TOWER, Icon Baru Indonesia 2020
by GoemilarkabArsitektur|com - Seperti kita ketahui bersama bahwa gedung tertinggi di Indonesia saat ini adalah Wisma 46 dengan ketinggian 262 meter. Gedung ini telah mengalahkan ketinggian Icon Negara Indonesia yang dibangun pada era pemerintahan Presiden Soekarno. Pada Masa Pemerintahannya, Soekarno mendirikan beberapa icon negara sebagai identitas bangsa yang akan mengangkat citra bangsa Indonesia di Mata Internasional. Namun, sayangnya setelah berganti pemerintahan, fokus pembangunan lebih ke arah bisnis. Ini sungguh sangat di sesali.
Beberapa Hari belakangan ini kabar baik hadir di ranah properti Indonesia, yaitu dengan munculnya rencana pengusaha Indonesia, Tomy Winata Cs untuk membangun menara setinggi 638 meter. hampir tiga kali lebih tinggi dari wisma 46 dan lima kali lebih tinggi dari Monas. Menara yang akan di bangun ini memiliki nama Signature Tower. Seperti di lansir Archdaily.com, Bahwa Signature Tower merupakan gedung tertinggi ke-5 di Dunia pada tahun 2020 setelah Seoul Light DMC Tower di Korea dengan tinggi 640 meter.
Namun, yang lebih membanggakan lagi, Bahwa Morfologi Labang Negara Indonesia hadir pada puncak Tower Tersebut. Seperti dikutip dari detikcom. Nilai filosofis yang termuat dalam desain Menara 111 lantai Signatur Tower yang digarap oleh Tomy Winata Cs ternyata cukup banyak. Menara ini mengandung simbol kabangsaan seperti adanya sayap Burung Garuda dan hari kemerdekaan Indonesia di puncak menara.
“Idenya itu dari nilai-nilai tradisional Indonesia. Ada pengertian khusus bahwa gedung itu dibuat seperti sayap garuda, kita kembangkan, kalau lihat gambarnya itu dibagian puncak ada ornamen-ornamen yang membentuk angka 17-8-45,” kata Wakil Presiden Direktur PT Jakarta International Hotels & Development Tbk Santoso Gunara.
Ia menambahkan menara ini akan menjadi kebanggaan Bangsa Indonesia. Simbol Garuda dan tanggal kemerdekaan Indonesia berada persis di atap menara tersebut yang menjulang hingga 100 meter. Keberadaan Signatur Tower yang ditargetkan memiliki tinggi 638 meter itu akan memiliki ornamen sisik atau bulu garuda di berbagai sisinya.
Santoso juga membantah jika menara tersebut memiliki simbol buah nanas seperti yang diberitakan sebelumnya. Justru menara mengambil bentuk sayap garuda dan bunga lotus atau teratai sebagai puncaknya.
“Lambangnya (puncak menara) saja sudah 100 meter lebih, harus ada maknanya dong. Ini kemauan kita, ornamen gedung, ada semacam sisik,” katanya.
Signature Tower ini rencananya akan dibangun di Kawasan Sudirman Central Business District (SCBD) yang menjadi lokasi Signature Tower dikembangkan oleh PT Danayasa Arthatama Tbk. Kepemilikan saham Tomy Winata PT Danayasa Arthatama Tbk hanya 0,001%, kemudian publik 17,58% dan pemegang mayoritas adalah PT Jakarta International Hotels & Development (JIHD) Tbk sebesar 82,4%.
Sementara itu, kepemilikan saham Tomy Winata berdasarkan laporan keuangan Maret 2011 di PT Jakarta International Hotels & Development (JIHD) Tb sebesar 15,87%, Sugianto Kusuma 9,76%, Santoso Gunara 0,40%, pemegang saham Indonesia, masing-masing dibawah 5% dengan total kepemilikan saham 53,32% dan pemegang saham asing dengan masing-masing persentase kurang dari 5% dengan total 20,65%.
Sumber :www.kabararsitektur.com
http://www.kabarsitektur.com/2012/signature-tower-icon-baru-indonesia-2020
No comments:
Post a Comment